The Assassin’s

Part 2

” kau”ucap Feo terkejut melihat  orang  itu

“Kau mengenalku  bung ” ucap orang itu

“Nero kau sudah datang” ucap Clive  menengahi mereka

” apa kalian menunggu terlalu lama” ucap  Nero basa basi

” kau terlalu lama” ucap Feo tak suka

“Sorry tadi di sekitar tempatku ada sedikit masalah”  ucap Nero berjalan duduk di sebelah Feo yang tampak gusar

“Aku butuh bantuan kalian , kerajaan menghubungiku untuk membunuh salah seorang yang mengkhianati ratu , dan sekarang dia bekerja menjadi guru di salah satu smu di kota snaketool ” ucap Nero menjelaskan tentang misinya

“Dan kau ingin kami menjadi umpan dalam misimu itu” ucap Feo

” bukan umpan tapi kita bekerja sama ,nungkin salah satu akan menyamar menjadi siswa dan lainnya menjadi guru mungkin itu cukup ” ucap Nero

” dimana dia mengajar” tanya Clive

“Julian high school ” ucap Nero lirih

“Julian high school ya~” ucap Feo menyeringai

“Sekedar informasi bung disana hanya membutuhkan seorang guru dan petugas kebersihan” ucap Feo senang karena bisa menjadikan salah satu dari mereka teman kebosanan nya

“Tidak ada lowongan menjadi guru lagi”ucap Nero memandang Feo tajam

“Besok kita akan mendaftar dan segera membereskannya ” ucap Clive

“Siapa nama target kita” tanya Feo penasaran

“Mirajane Redfox”

“Ms Redfox” ucap Feo lirih hingga tidak ada yang mendengarnya

“Jadi kita hanya menyamar dan membunuh nya jika ada kesempatan kan”ucap  Feo yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Nero

“Aku jadi murid ya~ kumohon” ucapnya menyeringai

“Tentu saja kau bodoh, mana mungkin salah satu dari kami menjadi murid maoah yang aga Redfox malah kabur” sembur Nero

“Apa rapatnya sudah selesai ” ucap Feo innocent

“Haah”

“Aku menginap disini besok aku pulang ,aku tak mau kena marah”

“Kenapa bocah itu ” tanya Nero curiga

“Biarkan dia beristirahat Nero,semalam dia bertugas dan sorenya dia menyelidiki tentang orang yang membocorkan informasi tentang transaksi kita pada kepolisian ” ucap Clive

“Siapa yang membocorkannya” ucap Nero marah

“Julian Redford”

.

.

.

Dua hari kemudian hari pertama penyamaran

“Gyaa aku terlambat” ucap Alan berlari menuju kelasnya

“Brak”

“Excus me ,Sorry ms.Marie saya terlambat” ucap Alan mendobrak pintu kelasnya

“Tn.Evarado sudah kesekian kalinya kamu terlambat jika masih bersikap seperti ini orang tuamu akan saya panggil” ucap ms.Marie menatap tajam Alan 

“Sorry ms.Marie” ucap Alan menunduk

“Tn.Evarado silakan pergi ke tempatmu”ucap ms.Marie mempersilakan Alan duduk

“Yes ms.Marie” ucao Alan pergi ke bangkunya

“Perhatian semuanya , dia Mr.Edgar Alcandor dia akan menggantikan mr.Clay mengajar matematika “ucap ms.Marie memperkenalkan

“Hai , mohon bantuannya ya” ucap mr.Alcandor

“Nah mr.Alacandor saya tinggal selamat mengajar ” ucap ms.Marie pergi

“Nah anak anak sampai dimana materi yang disampaikan mr.Clay”tanya  mr.Alcandor

“Sampai halaman 421 mr.Alcandor ” jawab anna murid teladan dikelas

“Nah semuanya buka halaman 427 kerjakan nomor 1 sampai 5 ” ucap mr.Alcandor

“Tapi mr. Alcandor bukankah sekarang halaman 422 ” tanya Marco

“Halaman 422 sampai 426 itu hanya contoh dan pembahasan soal saja kalian bisa membacanya sendiri jika belum paham silakan tanya ke saya bukan teman kalian ” jawab mr. Alcandor

“Sekarang kerjakan soalnya ” ucap mr. Alcandor

“Yes mr. Alcandor”ucap para murid kelas 2 itu

.

.

.

.

.

“Akhirnya selesai juga pelajarannya” Ucap Alan setelah bel berbunyi

“Baik, anak anak sampai disini materi yang saya ajarkan jangan lupa kerjakan pr kalian ,sekian selamat sore ” ucap ms. Redfox guru sains di julian high school  meninggalkan kelas

‘Tenang saja ms. Redfox kau tidak akan mengoreksi pr kami’ batin Alan menyeringai tipis

“Hoy Al ayo cepat ke klub , Orion sudah menunggu kita disana” ucap Marco menepuk bahu Alan

“Kau terlalu bersemangat Mar” ucap Alan malas

“Karena kita akan membahas tentang turnamen game antar sekolah yang akan di adakan balai kota snaketool ” ucap Marco semangat

“Haah ada turnamen sebesar itu kau tidak memberi tahuku Mar, kau  tega~” ucap Alan cemberut

“Ini juga aku baru tahu semalam diberi tahu Evan “ucap Marco

“Tapi aku malas jalan”rengek Alan

“Kau terlalu lama Al ayo kesana” ucap Marco menyeret Alan

“Kyaa~ kau mau membawaku kemana Mar~ , jangan jangan kau mau menculikku ya ~, kyaa~ Mar jangan culik aku~” ucap Alan yang di seret Marco

“Berisik Al ,kita hanya ke  klub ” ucap Marco yang kesal dengan ucapan Alan

“Kya~ tn.penculik sedang marah” goda Alan

.

.

“Kalian lama “ucap Orion kesal

“Katakan itu pada Alan “ucap Marco yang masih kesal

“Jadi semuanya sudah berkumpul”tanya Alan bingung karena hanya Orion yang berdiri di depan ruang klub seorang diri

“Evan dan lainnya sudah masuk ke dalam , ayo masuk” ajak Orion kepada kedua sahabatnya

.

.

.

.

Sesampai dirumah, Alan mendengar  suara ibunya berbicara dengan seorang pria

“Mom siapa dia” ucap Alan yang masuk ke ruang tamu

“Al pekenalkan dia paman mu namanya Edgar Alcandor” ucap Cordelia memperkenalkan

“Mr. Alcandor” ucap Alan

“Kau sudah mengenalnya Al” tanya Cordelia

“Ya mom dia guru baru disekolahku” ucap Alan

“Lia ,dia Alan” ucap mr. Alcandor terkejut

“Yes Ed, dia adik Lucy”ucap Cordelia tersenyum

“Wooaa terakhir aku melihat mu kau masih sekecil ini” ucap Mr. Alcandor mengukur tinggi Alan dulu

“Ayo peluk paman Al” ucap mr. Alcandor merentangkan tangannya

“Kau menjijikkan uncle Ed”ucap Alan agak takut

“Al jangan berkata seperti itu pada pamanmu ” tegur Cordelia

“Mom aku ke kamar dulu”ucap Alan berjalan pergi ke kamarnya

“Maafkan Alan ya ,dia memang seperti itu” ucap Cordelia meminta maaf

“Tidak apa apa Lia sudah banyak yang berkata seperti itu kok”ucap Edgar

“Kau memang seperti itu Ed kau tak pernah berubah” ucap Cordelia tersenyum

“Ngomong ngomong disini yang ada sambungan internetnya dimana ya “tanya Edgar

“Dikamar Alan ada jika kau memerlukan nya kau bisa kekamar Alan ,ku rasa Alan tidak keberatan lagi pula kau pamannya” ucap Cordelia

“Kamar Alan itu disamping kiri tangga “ucap cordelia memberi tahu letak kamar Alan

“Thank Lia”ucap Edgar pergi ke kamar Alan

Edgar pov

Hari ini hari pertamaku menjadi guru ,ternyata menjadi guru itu tidaklah mudah, dan kebetulan rumah kakakku berada di daerah ini mungkin aku bisa mampir

Diperjalanan menuju rumah kakakku aku bertemu dengan kakak ku Cordelia

Dan mengajakku mampir ,dirumahnya kami berbincang bincang mengenai masa lalu kami dan rumah tangga kakakku ini dan ternyata anak yang terlambat pagi tadi adalah keponakan kesayanganku Al, dia juga yang membuatku menjadi assassin karena mereka menginginkan Alan dan syukurlah para assassin itu tidak pernah menyentuh keluarga kakakku

Sekarang aku berada di kamar Alan ,ku keluarkan laptop ku fan kesambungkan ke Wi-Fi di kamar Alan

Kucari orang yang dimaksud Feo dan Clive

Julian Redford

Ya nama itu yang menjadi ancaman kami

Ngomong ngomong soal Feo hari ini aku belum bertemu dengannya ,Clive juga tidak tahu di mana Feo ditempatkan

Cih kurang ajar dia lari dari pekerjaannya ,jika bertemu dengannya akan ku hajar dia

“Kau kurang cepat dalam mencari informasi uncle Nero”

Edgar pov off

“Kau kurang cepat dalam mencari informasi uncle Nero”

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Continue

THE ASSASSIN’S

Inggris, 2 juli 2003 at 23.00 pm

  “Hey siapa kau”

ucap seorang petugas keamanan melihat seorang yang masuk kedalam rumah tempatnya bekerja.

orang itu seorang laki laki  berusia sekitar 18-20 tahunan berambut merah darah dan memakai topeng tersenyum

“………….”

pria itu hanya diam

“aku tanya sekali lagi siapa kau mau apa kau” ucap petugas keamanan itu sedikit berteriak

“berisik ,jika kau berteriak nanti semuanya akan bangun” ucap pria itu menempelkan jari telunjuknya ke mulutnya seakan mengisyaratkan menyuruh petugas keamanan itu untuk diam

“A-a-pa maksudmu itu ” ucap pentugas itu gugup

“Jleb”

Sebuah pisau menusuk perut petugas itu

“Uhuk , siapa… kau …sebenarnya ” ucap petugas terbata bata dan mencoba melihat wajah pria itu

“Feo” ucap pria itu singkat

“Dan selamat tinggal “

Setelah mengucapkan hal itu Feo menikam jantung petugas keamanan itu

Keesokan harinya

‘Telah terjadi pembunuhan dikawasan elite perumahan greenhome korban merupakan seorang yang-‘

“Heeh ternyata sudah masuk berita ya ” ucap orang itu menyeringai sambil mematikan tvnya

Orang itu pov

Para mencari berita itu nyatanya sangat tanggap ya nfufufufu padahal baru semalam aku membunuh mereka , ya akulah yang membunuh para musuh klien yang menyewaku mungkin kalian bisa menyebutnya pembunuh bayaran tapi itu memanglah kenyataannya .

Jika kalian ingin tahu tentangku ,perkenalkan namaku Alan Evarado seorang yatim  dan tinggal bersama ibu dan kakak perempuan ku ,ibuku bekerja sebagai desainer di salah satu butik milik temannya dan kakak perempuan ku kuliah dan mengambil fakultas hukum, dan aku sendiri saat ini duduk di kelas 2 jullian high school .

Alan pov off

  “Al kau sedang apa disana ! Cepat habiskan sarapan mu dan jangan sampai terlambat jika tak mau dihukum gurumu”ucap ibuku Cordelia Evarado

 ” yes mom” ucap Alan lesu dan segera mrnghabiskan sarapannya

“Tumben kau selesu ini ,semalam kau tidur jam berapa ” tanya Lucy Evarado kakak perempuan ku satu satunya

” jam setengah 3 kenapa lus” jawab Alan malas

“Ya ampun Al apa saja yang kau kerjakan sampai kau tidur sepagi itu” ucap Cordelia mulai mengomeli putra bungsunya

“Hanya bermain game saja mom ,dan juga aku mengerjakan prku yang sangat banyak itu” ucap Alan

“Sudah mom bilang jangan bermain game sampai selarut itu nanti kau mengantuk dikelas” omel Cordelia

“Yes mom,  aku berangkat dulu aku mom ” ucap Alan beranjak pergi

“Hati hati di jalan” ucap Cordelia

Skip

    Di kelas

” hoi kenapa kau lesu begitu Al” ucap salah satu teman Alan

” kurang tidur ” ucap Alan singkat

“Jawaban mu terlalu singkat Al ,coba lah untuk lebih akrab dengan teman temanmu itu” ucap Marco

“Sayangku Marco ,aku hanya kurang tidur itu saja “ucap Alan tersenyum dimanis maniskan

“Hahaha sepertinya percuma memaksamu bicara lebih ” ucap marco tertawa hambar

“Al ,apa kau tahu beberapa waktu yang lalu seorang menceritakan tentang dirinya yang menyewa seorang yang assassin untuk membunuh  salah satu musuhnya seperti yang diberitakan pagi tadi” lanjut marco bercerita

“Siapa nama orang itu mar”tanya Alan tenang

“Sial, kenapa salah satu dari mereka membeberkan identitasku itu jika ketemu awas saja “batin Alan kesal

“Kau tak tahu berita itu Al” ucap Marco sedikit keras

“Yah kau tahu kan kalau aku itu sibuk ” ucap Alan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

“Kau hanya sibuk main game saja Al ,biasakan dirimu melihat berita di TV” ucap Marco menasehati sahabatnya

“Yes , sir “

“Ah sudahlah percuma aku menasehatimu jika kau tak berubah” ucap Marco frustasi

“Salah sendiri menasehatiku Marco sayangku” ucap Alan terkekeh

Guru masuk  setelah pembicaraan itu

” pagi anak anak “sapa guru itu

“Pagi ms.Marie”

.

.

.

@pulang sekolah

  “Al nanti kau punya acara tidak” tanya Orion ,sahabat Alan selain Marco

“Mungkin tidak ,ada apa Or ” ucap Alan menoleh kearah Orion

“Nanti malam bagaimana kalau kita tanding game “ucap Orion

“Kau serius Or” ucap Alan seakan tak percaya

“Tentu saja”

“Dan juga berhenti menyingkat namaku Al, itu terdengar aneh ” ucap Orion kesal

“Waa~ ternyata kau bisa kesal juga” goda Alan

Tiba tiba saja hp Alan berbunyi

“Pip” “pip”

“Maaf Or, aku ada telpon” ucap Alan seraya berjalan menjauhi Orion

“SUDAH KUBILANG UNTUK TIDAK MENYINGKAT NAMAKU AL”teriak Orion yang sudah sangat kesal dengan sahabatnya yang satu itu

“Kekekeke”

Alan yang mendengar teriakan itu pun hanya terkekeh

Dengan segera Alan mengangkat telponnya

“Feo, kau lama sekali mengangkat telponnya ” ucap seorang dari seberang

“Tadi aku sedang bersama teman Sekolah ku ,ada apa Clive” ucap Alan serius

“Nanti berkumpul ditempat biasanya ,ada yang mau bertemu denganmu”ucap Clive

“Tak biasanya ada yang ingin bertemu denganku” ucap Alan curiga

“Aku tak tau apa dan siapa yang ingin bertemu yang jelas bukan klien ” ucap Clive

“Ck, oke  nanti aku kesana,dasar merepotkan”ucap  Alan kesal

“Kutunggu kau ,jangan terlambat” ucap Clive memutuskan telponnya

“Cerewet”gerutu Alan

.

.

Sesampainya dirumah Alan langsung kekamarnya

“Siapa orang ingin bertemu denganku ,ada yang tidak beres dengan ‘mereka’ ,aku harus segera membereskan semuanya” ucap Alan entah kepada siapa

Dengan wajah penuh kewaspadaan Alan mengamati sekeliling kamarnya dan memastikan pintu kamarnya terkunci ,setelah itu Alan menghidupkan komputer nya dan meretas situs kepolisian

“Ke~te~mu~ ,ternyata dia yang membocorkannya ” ucap Alan menyeringai senang melihat siapa yang sudah membocorkan transaksi  mereka

“Al kau di dalam”ucap lucy

Dengan keadaan panik Alan segera keluar dari situs yang sedang di retasnya

“Lus bisakah kau tidak mengejutkanku ” ucap Alan kesal setelah membuka pintu kamarnya

“Kau di dalam sedang apa sih “tanya lucy

“Yang pasti-“

 “pastinya sedang main game kan” ucap Lucy memotong ucapan adiknya

“Kok kamu tahu Lus” ucap Alan kaget dibuat buat

“Tuh komputer mu masih menyala ” ucap Lucy menunjuk komputer di kamar Alan

“Dan  Lus kenapa kau memanggilku “ucap Alan malas

“Hanya memastikan kau dirumah saja ” ucap Lucy seenaknya saja dan langsung pergi ke kamarnya

“Jika tidak ada urusan lebih baik jangan memanggilku Lus”ucap Alan sambil membanting pintu kamarnya

.

.

Malam harinya

“Mom nanti aku kerumah temanku ya ,katanya disana ada guru private nya sekalian belajar disana”ucap Alan

“Tidak bermain game kan”ucap Cordelia selidik

“Tentu saja tidak mom” ucap Alan cemberut

“Pulangnya jangan larut malam “

” aku nanti menginap mom,besok sekolah libur,” ucap Alan yang cemberut

“Ya sudah sana pergi”ucap Cordelia seakan mengusir anaknya

“Ceritanya aku diusir nih” ucap Alan

“Tentu saja tidak sayangku Alan ,bukannya kau harus kerumah temanmu itu entar mereka kelamaan nungguin kamu “ucap Cordelia lemah lembut

“Gawat aku terlambat” ucap Alan segera berlari mengambil tas dikamarnya

“Mom aku pergi dulu ” ucap Alan pergi

.

.

.

Sosok Feo muncul dari kegelapan diluar sana ,dan memasuki sebuah bekas pabrik

“Feo kau lama” ucap Clive

“Sorry Clive perjalanan kemari lumayan jauh dan keluargaku membatasi pergerakanku” ucap Feo monoton

“Dimana orang yang ingin menemuiku Clive” tanya Feo

“Belum datang” ucap Clive singkat

“Ck jika begini lebih baik aku tadi belajar dulu” gerutu Feo

“Feo ” panggil Clive memandang Feo seakan berbicara ‘ada-berita-apa’ kepada Feo

“Yeah, seorang klien kita membocorkan transaksi kita  ke kepolisian “ucap Feo menyeringai

“Apa katamu”ucap Clive marah

“Julian Redford membeberkan informasi tentang kita pada kepolisian kau tahu artinya” ucap Feo serius

“Aku akan cari dimana Redford sekarang , kita bisa membereskannya segera” ucap Clive monoton

“Jika itu keinginan mu partner ” ucap Feo senang

.

.

Sudah 2 jam mereka menunggu orang itu dan selama itu Feo/Alan menggerutu bosan sementara Clive tampak tenang tenang saja

“Ehh~ orang yang  itu lama juga ya~” ucap Feo bosan

Tap Tap Tap

Bunyi langkah kaki yang terdengar  menuju ke arah mereka

“Dia datang” ucap Clive tenang

“Akhirnya datang juga ” respon Feo

“Nfu Sorry, kalian pasti lama menunggu ku kan ucap orang itu

“Kau ” ucap Feo terkejut melihat orang ‘itu’

.

.

.

.

.

To Be Continue

Review Sword Art Online : Ordinal Scale

sao.png

pada pertengahan maret 2017 lalu bioskop indonesia di gemparkan oleh sebuah film animasi jepang yang berdasarkan light novel yang ditulis oleh Reki Kawahara dan diilustrasikan oleh abec.Film ini diproduksi oleh A-1 Pictures dan disutradarai oleh Tomohiko Itō, menampilkan cerita asli oleh Kawahara, desain karakter oleh Shingo Adachi dan musik oleh Yuki Kajiura. Film ini dirilis di Jepang, Asia Tenggara, dan Jerman pada 18 Februari 2017, di Meksiko pada tanggal 4 Maret 2017, dan di Amerika Serikat pada tanggal 9 Maret 2017 dan tayang di Indonesia pada tanggal 22 maret 2017

SINOPSIS:

 

Kembali melanjutkan kisah petualangan dunia virtual Kirito, cerita yang diangkat Sword Art Online: Ordinal Scale tidak memakan waktu lama dari bagian akhir Sword Art Online musim kedua, hanya sekitar satu setengah minggu setelahnya.

Saat ini dunia dan teman-teman Kirito sedang menikmati perangkat baru bernama Augma. Berbeda dengan NerveGear dan Amusphere, Augma adalah sejenis kacamata pintar (seperti Google Glass) berbasis augmented reality yang telah memasuki serta menambah “rasa” dari kehidupan sehari-hari penduduk Jepang.

Tidak cuma menggantikan smartphone sebagai tempat chatting online instan dan membantu penggunanya mengatur asupan kalori saja, Augma juga telah mengubah kehidupan jadi seperti game — sekedar memainkan game memakai Augma bisa memberikan kupon makan gratis, misalnya.

images

 

Namun yang menjadi atraksi (dan judul) utama adalah permainan sosial online bernama Ordinal Scale. Game baru ini mengubah Tokyo menjadi tempat berburu monster virtual dan dalam sekejap menjadi fenomena besar di kalangan para gamer hardcore.

Awalnya Kirito sama sekali tidak tertarik untuk ikut dan memilih menghabiskan waktunya di Alfheim Online yang populasinya kian menipis karena “wabah” Ordinal Scale.

Tapi saat monster bos lama dari game Sword Art Online dan pemain ranking #2 misterius bernama Eiji muncul, sang Black Swordsman menyadari ada yang tidak beres dengan permainan baru tersebut.

Plot Menarik dan Penuh Misteri, Latar Paralel dengan Tren Dunia Nyata

sword-art-online-ordinal-scale-trailer-0005-768x432.jpg

Plot point pertama mengingatkan kita  pada popularitas Pokemon GO dan tampak seperti komentar sosial terhadap tren gaming modern, Internet of Things, serta bagaimana kehidupan kita semakin serba digital dan praktis.

Melihat sikap Kirito yang acuh pada awal film juga saya rasa merefleksikan subjek yang sangat dekat dengan diri pemain game online veteran dalam menghadapi kenyataan bahwa suatu saat game favorit mereka akan ditinggalkan dan rekan bertualangnya berpindah ke game baru.

Namun mereka tidak mendalami sisi ini lebih jauh, hanya digunakan sebagai world-building dan memberikan wawasan menarik pada kehidupan dunia nyata yang dijalani oleh Kirito dan teman-teman. Kelanjutan cerita langsung beralih pada pendalaman hubungan Kirito dan Asuna serta munculnya ancaman baru yang sama berbahayanya pada masa mereka terjebak dalam Sword Art Online.

Sword Art Online Movie -Ordinal Scale- PV.mp4_000090625

Konflik dan misteri yang mendorong jalannya cerita Sword Art Online: Ordinal Scale tersebut tidak hanya meneror para pemain Ordinal Scale, tetapi juga sangat personal dan mengancam akan merusak hubungan akrab-dan-mesra antara Kirito dan Asuna — yang dibawa semakin jauh di sini.

Di saat yang sama, Kirito juga harus menghadapi sebuah “tembok” yang membatasinya menjadi pemain terhebat di game augmented reality baru itu: yakni kondisi fisiknya yang tidak bugar. Meski otaknya sudah terlatih untuk bertarung selama dua musim serial anime kemarin, kali ini tubuhnya tidak mampu mengikuti.

Perseturuan internal dan eksternal yang ditampilkan melalui sudut pandang Kirito memang membuat kita melihat lebih dalam ke dalam dirinya, namun di sisi lain banyak unsur yang terkadang terkesan numpang lewat dan kurang dieksplorasi. Seperti saat Asuna menjadi “korban” dari bahaya Augma dan keahlian kendo Suguha yang kurang dimanfaatkan secara penuh.

Adapun drama dan perkembangan karakter yang menyentuh:

maxresdefault

Tidak hanya ketegangan saja yang dihadirkan di film ini ,tetapi ada juga muatan drama drama ramansa seperti hubungan Kirito dan Asuna,dalam film ini  kirito berusaha membahas tentang kelanjutan hubungan mereka dan memenuhi janji nya saat masih terjebak di Aincard .namun hubangan mereka terancam karena sebuah kejadian di dalam game ordinal scale .

selain kirito dan Asuna , film ini juga menghadirkan drama kisah Eiji dan Yuna sang idol virtual .sebagai karakter yang baru di perkenalkan dalam film ini ,mereka memiliki bangunan latar belakang yang kuat hingga perkembangan karakter  keduanya mampu menjadi hal yang menarik untuk di ikuti. mengikuti perkembangan karakter, idol virtual Yuna memiliki poin yang cukup menarik. Meskipun dirinya adalah sebuah program AI, namun Yuna dibuat berdasarkan teknologi deep-learning yang membuat Yuna terlihat bagaikan manusia yang bisa memiliki karakteristik dan emosinya sendiri seiring dengan interaksinya dengan para pemain lain. Pertemuan Yuna dengan Asuna dan Kirito juga menjadi titik penting bagi perkembangan karakter Yuna.

Melihat dan merasakan secara langsung antrian dan antusiasme penggemar sword art online the movie :orninal scale mengingatkan kita pada waktu tahun 2012-2013 dimana anime Sword Art Online diramaikan oleh para penggemarnya lewat berbagai event dan cosplay .terakhir film ini juga sempat mengalahkan kehebohan film Kimi no nawa (Your Name) dalam box movie jepang.

untuk melihat selengkapnya disalakan nenonton di youtube

 

 

Indahnya Taman tebing Breksi

Di Jogja ini banyak sekali paranoma pariwisata yang menyajikan pemandangan yang menawan dan unik salah satunya Taman Tebing Breksi.

tebing breksi

tebing yang terletak di Dusun Groyokan Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman. Spot unik ini letaknya tak jauh dari pusat kota dan juga berdekatan dengan candi ijo yang juga sempat menjadi viral di beberapa waktu lalu, untuk rute menuju tebing breksi ini kalian  bisa mengambil arah menuju candi prambanan sampai di pertigaan pasar candi prambanan ambil arah menuju piyungan yaitu belok kanan, lalu kalian  ikukti penunjuk arah yang menuju ke candi ijo hingga anda menemukan pertigaan sebelum SDN Sambirejo (belok kiri), lanjutkan terus hingga menuju lokasi, kurang lebihnya kurang 1Km dari pertigaan tersebut, dengan kondisi jalan yang cukup menanjak.

Dulunya taman ini merupakan tempat penambangan batu breksi dan sudah bertahun-tahun bukit kapur tebing breksi ini menjadi tempat pencaharian warga namun beberapa tahun lalu aktivitas penambangan dihentikan karena ada larangan dari pemerintah, namun ternyata hal tersebut tak memutus kreativitas warga untuk menjadikan tebing bekas penambangan tersebut menjadi sebuah spot unik yang terlihat menarik para wisatawan yang kini menjadi booming dan ramai dikunjungi.

Untuk harga tiket masuk tebing breksi ini masih gratis pengunjung  hanya dikenakan biaya parkir Rp.2000 untuk motor dan Rp.5000 untuk mobil.

Create a free website or blog at WordPress.com.

Up ↑